Tag Archives: kintamani bali

Kintamani

Kintamani adalah sebuah obyek wisata yang menawarkan panorama keindahan alamnya yang menakjubkan yaitu pemandangan Gunung Batur yang merupakan  salah satu Gunung berapi yang masih aktif dan Danau Batur yang merupakan danau terbesar di Bali.

Kintamani terletak di desa batur, kecamatan kintamani, kabupaten bangli-Bali. Dapat di tempuh kira-kira 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dari kota denpasar. Letak kintamani juga searah dengan obyek wisata lainnya yaitu terasering , wisata agrotampaksiring, goa gajah, ubud, pura besakih.
Karena merupakan daerah pegunungan pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, suhu udara di daerah Kintamani cukup sejuk dan sangat dingin di malam hari. Pada musim penghujan biasanya daerah ini berkabut, jadi bagi anda yang ingin mengabadikan momen di kintamani dengan berfoto agar berdoa sebelum berangkat supaya kintamani tidak turun kabut.

Kintamani juga sangat bagus buat wisatawan yang ingin menikmati matahari terbit sambil menikmati hidangan dari beberapa restaurant yang buka di pagi hari. Daerah kintamani juga sering di pakai para wisatawan untuk bersepeda,  dan haiking maupun naik gunung.

Siang hari adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi kintamani untuk melihat keindahan gunung batur sambil menikmati makan siang, para wisatawan biasanya menikmati makan siang di restoran-restoran yang berdiri tepat di lereng gunung batur sambil menyaksikan pemandangan gunung batur beserta hamparan bebatuan hitam dengan Danau Batur yang menakjubkan.

Diseberang danau ada suatu desa yang sangat unik di bali yaitu Desa Trunyan, Bila anda ingin mengetahui lebih jauh tentang kehidupan masyarakat bali di daerah Trunyan, anda bisa turun ke danau batur lalu menyeberang melintasi danau dengan menyewa boat menuju ke sebuah desa yang bernama Trunyan. Di Desa Terunyan kita bisa melihat kehidupan masyarakat bali  asli yang begitu menjunjung tinggi adat istiadat mereka, salah satunya adalah melihat orang-orang yang sudah meninggal tidak dikubur ataupun di bakar melainkan hanya  diletakkan begitu saja di bawah pohon yang sakral. Pohon tersebut adalah taruyan yang mengeluarkan bau harum dan menyerap bau mayat sehingga mayat-mayat tersebut tidak mengeluarkan bau.